Permata Tersembunyi di Karanganyar
Permata Tersembunyi di Karanganyar

Permata Tersembunyi di Karanganyar

Kenangan saat kami memutuskan untuk menepi dan beristirahat 🛵

2021 | Kami berdua menempuh perjalanan hampir 2,5 jam menuju Kabupaten Karanganyar dari Kota Solo; sempat terjebak macet dan beberapa kali istirahat. Kami memang memilih untuk melakukan perjalanan dengan tidak terburu-buru, jika lelah ya berhenti; agak haus, yuk minum; kantor meminta melakukan pertemuan daring, mari menepi. Kami benar-benar menikmati pemandangan yang ada selama perjalanan. Merasa ada yang patut untuk diabadikan; kami pun berhenti untuk sekedar memotret menjadikan memori. Sebagai supir panjang, aku memang diingatkan bahwa ketika sudah tiba di Karanganyar–akan menemukan banyak jalan menanjak. Tentu, aku bersiap.

Kami akan bermalam di Karanganyar; menjauhi hiruk-pikuk kota dan mendekatkan diri pada alam. Beristirahat sejenak dari gawai, karena sinyal yang timbul-tenggelam sesuka hati. Kami memilih untuk bermalam di Ipienk Resort Tawangmangu; yang sesampainya disana kami terkejut–diluar ekspektasi bahwa akan senyaman, sebagus, dan seindah itu. Kami pun saling memandang; seakan tahu apa yang ada di dalam hati masing-masing. Yap, permata tersembunyi di Karanganyar.

Kami begitu beruntung, mendapatkan tempat semewah ini dengan harga miring. Lagi-lagi dampak dari pandemi; banyak kami temui para penggiat pariwisata menurunkan harga untuk dapat melanjutkan bisnisnya; setidaknya tetap mendapatkan pemasukan. Kami tiba diwaktu yang tepat untuk menikmati matahari tenggelam. Seperti diketahui, kami berdua adalah penikmat senja dan tidak akan melewatkan kesempatan emas ini. Pada malam hari, disekitar penginapan ini begitu sepi–penjaga villa pun menawarkan untuk membelikan makan malam. Jadi, tidak perlu khawatir akan kelaparan. Udara dingin yang sejuk menyapa, membuat kami ingin terus bermalas-malasan; bahkan saat memeriksa suhu kami kembali dikejutkan dengan angka yang menunjukkan 21°C. Aku yang selalu terpapar udara panas di Surabaya, merasa tidak kuat dengan udara malam yang semakin dingin. Oiya, harga bermalam sudah termasuk sarapan! Kami tidak menyangka akan menikmati villa sebesar ini berdua saja; berlibur di hari biasa memanglah keputusan yang tepat untuk menghindari keramaian.

Keesokan paginya, matahari tidak segan untuk muncul dan memberikan kehangatan di pagi yang masih terasa dingin. Bisa-bisanya aku sempat berjemur, seakan tidak takut kulit menjadi lebih gelap. Liburan kali ini, tidak henti-hentinya aku mengucap syukur kepada Tuhan atas alam yang begitu indah dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menikmati segala ciptaanNya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!