Mengapa? Itulah Adat
Mengapa? Itulah Adat

Mengapa? Itulah Adat

“Kalian tidak mungkin bisa bersama.” ujar hukum adat.

“Mengapa?”

“Itulah adat.” seraya menegaskan.

“Mengapa?”

“Itulah adat. Tidak akan pernah ada satupun alasan yang membenarkan perbuatanmu bila kau masih melanjutkannya.”

“Mengapa?”

“Mengapa kau terus menanyakan hal yang sama? Bukankah sudah jelas tertulis; kalian tidak akan pernah bisa bersama. Terimalah.”

“Salahkah bila aku mencintainya?”

“Jangan mulai menyalahkan cinta.”

“Tapi aku tidak pernah tahu menahu, bahwa kami bersaudara.”

“Sekarang, kamu tahu. Maka berhentilah.”

“Semudah itu kamu mengatakan. Tahu apa kamu tentang cinta?”

“Aku tidak tahu apa-apa mengenai cinta. Yang aku tahu hanyalah adat dan itu tidak dapat dilanggar!”

Mengapa?

Itulah adat.

(seseorang yang berusaha mencoba mencari pembenaran dari hukum adat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!