Melangkahkan Kaki di Lokananta
Melangkahkan Kaki di Lokananta

Melangkahkan Kaki di Lokananta

Di Lokananta ‘ku jatuh hati
Di Lokananta ‘ku jatuh cinta
Awalnya aku berjumpa di waktu senja
Sinar lembayung pun meratap di sana
Ada pria yang menyapa dengan senyumnya
Paras tampan mencuri hatiku
Di Lokananta ‘ku jatuh hati
Di Lokananta ‘ku jatuh cinta

2021 | Awalnya, aku hanya mengetahui dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Rintik Hujan berjudul “Di Lokananta (Aku Jatuh Cinta)” Iramanya teduh; membuat siapapun yang mendengarkannya kembali ke Tahun 1960-an. Semakin sering ku putar, semakin timbul rasa penasaran. Butuh berbulan-bulan bagiku untuk akhirnya memutuskan mencari tahu arti dari Lokananta. Menurut KBBI, Lokananta memiliki arti yaitu seperangkat gamelan di kayangan yang dapat berbunyi sendiri tanpa penabuh, hanya kesatria yang mendapat perkenan dewa dianugerahi gamelan tersebut. Artinya indah, aku terkesima–hingga kutemukan terdapat studio rekaman bernama Lokananta di Kota Solo. Cerita inilah yang kemudian membuatku mengajak Kak Angel untuk mengunjungi tempat ini yang juga memiliki museum.

Saat mengendarai motor dari jalan raya terlihat jelas palang bertuliskan huruf latin “Lokananta” dengan tulisan diatasnya Perum Percetakan Negara RI Cabang Surakarta. Siang itu Kota Solo begitu terik, kami pun memutuskan memarkir kendaraan di bawah pohon rindang dan bertanya kepada satpam yang menjaga, apakah museum dapat dikunjungi. Kami disambut dengan hangat! Saat itu kami satu-satunya pengunjung, sehingga beruntung sekali bisa dipandu oleh pemandu dan diceritakan mengenai Lokananta. Studio rekaman ini didirikan pada tahun 1956, dengan tujuan menjadikan segala sesuatunya praktis. Lokananta merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia. Pemandu bercerita, saat Radio Republik Indonesia (RRI) melakukan siaran dan memutarkan sebuah lagu (saat itu lagu-lagu daerah dan keroncong) hal itu dilakukan secara langsung. Betul, penyanyi dan pemusik berada di studio juga untuk bernyanyi secara langsung. Aku yang baru mengetahui, sedikit terkejut! Terlebih saat itu alat musik yang sering digunakan adalah seperangkat gamelan. Aku tidak bisa membayangkan, sebesar dan seramai apa studio kala itu. Latar belakang inilah yang mendorong Dirjen RRI untuk mendirikan studio rekaman untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan siaran yang diperlukan. Tujuan lainnya, untuk menambah produksi piringan hitam tingkat nasional yang diharapkan dapat berkontribusi bagi perkembangan kebudayaan Indonesia dan mengurangi pengaruh-pengaruh kebudayaan asing.

Memasuki ruangan pertama, yang kami lihat adalah seperangkat gamelan. Gamelan bernama Kyai Sri Kuncoro Mulyo dibuat pada zaman Pangeran Diponegoro, kepunyaan Raden Moelyosoepobro. Asal gamelan ini dari Priyagung Trah Dalem di Yogyakarta Hadiningrat, diperkirakan sudah ada dari tahun 1920. Pemandu bercerita gamelan ini diyakini memiliki pasangan yang berada di Yogyakarta. Memasuki ruangan berikutnya, seakan memasuki era yang berbeda–piringan hitam dan pita kaset berjajar rapi. Pemandu bercerita bahwa rekaman Bung Karno yang membacakan teks proklamasi direkam pada tahun 1951 di Studio RRI Jakarta. Kemudian, master rekaman tersebut dikirim ke Lokananta Surakarta untuk disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat pula lagu “Indonesia Raya” instrumental pertama oleh komponis Belanda, Jos Cleber, versi tiga stanza. Melanjutkan perjalanan menuju belakang gedung, kami diajak untuk melihat studio rekaman Lokananta. Terdapat fakta-fakta yang menarik hati; seperti studio rekaman memiliki luas sebesar 14 x 31 m dan menjadi studio terbesar di Indonesia, Mixer Trindent London Series 80B yang hanya ada dua di dunia–Lokananta dan Studio BBC London, dan masih banyak lagi.

Ah aku puas sekali berkunjung ke Lokananta. Banyak sekali informasi dan pengetahuan baru yang didapatkan. Maka dari itu, aku tidak ingin banyak bercerita, karena kalian harus banget untuk ke Lokananta dan mendengarkan ceritanya sendiri! Biaya masuk Museum Lokananta Rp 20.000,-/orang sudah termasuk pemandu yang akan menjelaskan plus totebag dan kartu pos kenang-kenangan dari Lokananta!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!