Jumog, Surga yang Hilang?
Jumog, Surga yang Hilang?

Jumog, Surga yang Hilang?

2021 | Setelah bertahan di udara pagi yang menusuk hingga relung; akhirnya pagi pun tiba. Tepat pukul 08.00 WIB kami bersiap menuju Air Terjun Jumog, waktu yang diperlukan ± 10 menit dari penginapan. Tips dari kami saat mengunjungi Air Terjun adalah datang di pagi hari; guna menghindari keramaian. Air Terjun Jumog berada di Kaki Gunung Lawu, tepatnya Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan sebutan “Surga yang Hilang,” karena kala itu untuk menuju air terjun tertutupi oleh semak belukar, hingga pada tahun 2004, warga bergotong royong untuk membuka akses dengan menebas semak belukar tersebut agar dapat dinikmati oleh pengunjung. Tinggi Air Terjun Jumog ± 30 meter, airnya begitu segar dan jernih. Untuk memasuki kawasan ini pengunjung hanya diminta membayar sebanyak Rp 15.000,-/orang untuk wisatawan lokal dan Rp 25.000,-/orang untuk wisatawan mancanegara.

Benar saja, saat kami berkunjung suasana masih sepi–teduh, yang terdengar hanyalah suara air yang turun menatap bebatuan. Tidak sia-sia melawan hasrat rebahan dan bangun lebih pagi untuk menikmati pemandangan ini. Jika merasa kelaparan, jangan khawatir di dalam kawasan air terjun, banyak yang menawarkan sensasi makan sambil menikmati derasnya air terjun tepat di sisi sungai. Kami begitu puas, karena dapat menikmati Air Terjun Jumog 😉

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!