Ini Yakin Kita ke Moyo?
Ini Yakin Kita ke Moyo?

Ini Yakin Kita ke Moyo?

Suasana pagi di Pelabuhan Badas

Judul di atas adalah pertanyaan yang dilontarkan Atin saat kami berhenti di perlima-an Cakranegara. Aku membalas dengan senyum memelas dan menjawab “Jangan ragu ya Tin. Aku akan ragu jika kamu mulai ragu,” kembali ku menegaskan. Bila diingat kembali, wajah pucat pasi yang terlihat di spion motor adalah milikku. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya bagiku melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Aku termasuk orang yang penakut–mengendarai motor menuju Kota Malang saja aku tidak berani. Jelas tidak, musuhnya banyak. Mulai dari truk-truk gandeng yang tidak terpisahkan, pengendara motor yang sering ugal-ugal an hingga jalan aspal yang bergelombang. Aku tidak pernah berani. “Tenang Vo, jalanan di Lombok tidak seramai di Jawa. Aman kok kita,” ujar Atin.

Malam itu, tepat pukul 19.05 WITA kami sudah bersiap dan bergegas untuk melakukan perjalanan dari Kota Mataram menuju Pulau Sumbawa. Setelah membuka aplikasi google maps perjalanan yang akan kita tempuh akan memakan waktu kurang lebih enam hingga tujuh jam. Satu setengah jam berlalu, seraya tidak percaya, kami sudah sampai di Kabupaten Lombok Timur dan berhenti untuk mengisi perut. Ini penting. Jangan biarkan perutmu kosong selama perjalanan.

Waktu menunjukkan pukul 21.30 WITA saat kami tiba di Pelabuhan Kayangan. Kami berdua dikenai biaya Rp 55.000/motor. Sesuai dengan penyesuaian tarif angkutan penyeberangan lintas Kayangan- Poto Tano di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang efektif mulai tanggal 27 Agustus 2017, dapat dilihat disini. Untuk diketahui penyeberangan dari Lombok menuju Sumbawa tersedia selama 24 jam. Normalnya waktu untuk menyeberang adalah dua jam, bisa lebih atau kurang tergantung cuaca dan kepadatan lalu lintas. Karena angin laut malam tidak baik bagi kami (*haha) dan sudah tidak ada yang bisa dinikmati selain lampu-lampu kapal di kejauhan–kami memilih untuk istirahat. Entah sudah berapa lama kami terlelap, yang jelas kami terbangun karena bunyi sirine yang memekakkan telinga dari salah satu awak kapal berteriak “SANDAR!!! SANDAR!!!” Dengan masih setengah sadar, sambil mengusap mata kami bergegas menuju lambung kapal dimana kami memarkirkan kendaraan kami.

Dengan membaca tulisan “Selamat datang di Pelabuhan Poto Tano” kami terlebih yakin bahwa ini bukanlah mimpi. Kami berhasil! Sekitar pukul 00.30 WITA kami tiba. Kami sudah siap melanjutkan perjalanan menuju Labuhan Badas. Menurut informasi penyeberangan menuju Pulau Moyo melalui Pelabuhan Badas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!