Gelak Tawa di Lapak Baca Lentera Jingga
Gelak Tawa di Lapak Baca Lentera Jingga

Gelak Tawa di Lapak Baca Lentera Jingga

Setelah hampir sepuluh jam menghabiskan waktu di perjalanan; akhirnya tibalah aku di Tiyuh Terang Mulya. Tiyuh memiliki arti yaitu desa. Sambutan hangat dari rasa penasaran adik-adik yang melihatku datang. Mereka saling berbisik dan akhirnya bertanya: “Bu Monika, dengan siapa?” 😉 Monika menjawab dengan segera: “Rahasia dong!” dan mereka pun semakin penasaran. Mereka duduk santai dibawah pohon rimbun dengan beralaskan terpal sambil membaca buku dengan seksama. Ada yang terus membolak-balikkan halaman hanya untuk melihat gambar, ada yang memamerkan kecakapan membacanya kepada teman-teman lainnya dan ada yang mulai hanyut dalam imajinasi pikirannya masing-masing. Mengapa dinamakan Lapak Baca Desa Terang Mulya? Silahkan baca ceritanya disini.

Lapak baca ini tepat berada di halaman depan Rumah Ibu Guru Sutarni, yang juga menjadi ibu angkat Monika selama tinggal di Terang Mulya. Aku bergegas untuk mandi dan bersiap menyapa adik-adik. Sejujurnya, aku sedikit gugup karena rasa senang yang berlebihan, HEHE. Saat aku bergabung dengan mereka, aduh tawa dan rasa penasarannya begitu menggemaskan–ada yang tidak malu-malu untuk berkenalan denganku. Monika mengawali dengan bertanya kepada adik-adik, buku apa yang sudah dibaca dan meminta mereka untuk menceritakan di depan. Aku kagum, semangat mereka yang membara walau dengan fasilitas yang terbatas. Bagaimana mereka menceritakan, itu yang membuatku bahagia; dengan menggunakan kosakata yang sederhana dan apa adanya membuatku melupakan megahnya kota besar dan segala tetek bengek-nya 🙂

Seketika, lapak baca berubah menjadi kelas profesi saat aku diperkenalkan oleh Monika kepada adik-adik. “Biasanya, kalo kalian membaca di buku mengenai profesi. Sekarang, ibu langsung membawa orangnya supaya bisa bercerita kepada kalian.” Seakan tidak sabar, mereka pun langsung terdiam untuk memperhatikan. Aku memperkenalkan diri sebagai Antropolog, yang memiliki pekerjaan menemukan tulang-belulang. Aku tidak terlalu kesusahan untuk memberikan gambaran, belajar dari pengalaman– aku sudah membawa media berupa gambar untuk dijelaskan kepada mereka. Mereka sangat antusias, apalagi pekerjaan yang aku lakukan tidak pernah didengar oleh mereka. Ujaran “Wowww…” dan “Hiiihhh…” tidak jarang mereka lontarkan. Aku banyak memberikan gambar tengkorak atau tulang-tulang yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh mereka. Sesi tanya-jawab adalah yang mereka tunggu-tunggu. Mereka ingin segera mendapat jawaban akan rasa penasaran yang selama 15 menit membuat mereka gundah. “Kak Devi, tidak takut?” pertanyaan pertama yang dilontarkan; aku bersemangat menjawab pertanyaan mereka. Aku tidak mengira, mereka akan memiliki banyak pertanyaan untukku, contohnya:

“Kakak tukang gali kuburan?”

“Lalu apa perbedaan yang kakak kerjakan dengan tukang gali kuburan?”

“Biasanya kakak mencari dan menggali dimana?”

“Bagaimana kakak bisa tahu di bawah sana ada tulang kan disitu bukan kuburan?”

“Setelah ditemukan tulangnya diapakan kak?”

“Untuk apa kakak mencari tulang-tulang tersebut?”

Dan masih banyak lagi……………………………………………………………….

Pertanyaan yang diutarakan pun begitu luar biasa kritisnya. Antara terharu dan senang, karena apa yang ku cita-citakan untuk membuat banyak orang mengetahui tentang Antropolog, terlaksana sedikit demi sedikit. Aku bertanya “Ada yang mau jadi seperti kakak?” dan mereka kompak menjawab “Tidak..” HAHA, lalu ada yang malu-malu dengan suara pelan “Mau..” Ah senangnya, bisa berbagi dengan adik-adik di Terang Mulya. Lalu, tidak hanya itu aku pun mengajak mereka bermain membuat replika kerangka manusia dari cotton buds. Melihat mereka kegirangan aku juga makin senang. Sore dihabiskan dengan bercanda, tertawa, saling menyemangati, dan mengobrol! Aku senang! Terima kasih, Terang Mulya! Oiya, jika kalian ingin mendonasikan buku-buku (buku pelajaran, buku edukasi, buku cerita anak-anak, dan sejenisnya) untuk Lapak Baca Lentera Jingga bisa mengirimkan ke alamat ini: Jalan Poros 5 Desa Terang Mulya, Kec. Gunung Terang, Kab. Tulang Bawang Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!