Penggalan pertanyaan yang menjadi judul di atas adalah sebuah pesan singkat yang telah aku tuliskan dalam kolom obrolan dengannya. Inginku pesan itu sampai dan terbaca olehnya; tetapi keberanianku menghilang begitu saja. Hingga, pertanyaan tersebut tetap tertulis dan belum terkirim. Sesungguhnya, aku memiliki beribu pertanyaan yang tersimpan erat dalam salah suatu ruangan dipikiranku. Saat ini, mereka sedang menggedor pintu dengan kencangnya, pertanda tidak tahan berada dalam ruangan. Apa mungkin mereka sudah mulai gerah dan berkeringat? Karena aku tidak menyediakan pendingin ruangan di dalamnya. Tiga hari ini, banyak sekali yang mereka lakukan: mulai dari mengetuk pelan hingga menggedor; berbisik lirih hingga berteriak dan membuat telingaku berdengung; mencoba keluar dari jendela hingga lubang kunci tetapi tidak berhasil–karena aku bergegas menyumbatnya.
Tolong, bersabarlah beberapa hari lagi. Karena yang kita hadapi saat ini bukan lelaki biasa. Kali ini saja, aku membutuhkan kesabaran kalian semua. Bila tiba saatnya, aku akan membukakan pintu dan kalian dapat keluar secara perlahan. Ingat, keluarlah satu per satu. Apabila melanggar, tidak segan aku kembali mengunci kalian.
Tentu, yang pertama keluar haruslah kamu; “Bagaimana kabarmu hari ini?”
Photo by Elice Moore on Unsplash